1. Jadilah pendengar yang baik buat teman-temanmu.
Jangan pernah sekalipun kamu bersikap menggurui. Memberi nasihat boleh-boleh aja, tapi jangan melakukannya dengan cepat. Pelahan-lahan namun pastikan temanmu itu mendengarkannya.
2. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dan khas.
Cobalah mengerti bagaimana karakter temanmu. Hormatilah pendapatnya. Walau kadang kalian bisa saling berbeda pendapat dan keyakinan, namun pasti ada jalan tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa memutuskannya.
3. Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekatmu itu.
Jangan pernah sekali-kali kamu mengobral rahasia temanmu pada orang lain. Saling jaga rahasia, anggap saja antara kalian ada sebuah permainan yang hanya bisa dimainkan oleh kamu dan temanmu.
4. Berilah dukungan dan pujilah temanmu, kesampingkan kesalahannya dan kelemahannya.
5. Jangan pernah merasa iri kepada temanmu.
Kebahagiaannya adalah bahagia milikmu juga. Ikut berbahagialan atas keberhasilan temanmu.
6. Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain.
Berikan pertolongan secukupnya. Jagalah 'jarak' yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah terlampau dekat. Sebaliknya, mendekatlah kala kita merasa pertemanan sudah semakin renggang.
7. Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan refresing bersama.
Kembangkan sikap toleransi, fleksibelitas, asertive, empati dan belajar saling memahami.
8. Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada temanmu saat kamu melakukan sebuah kesalahan padanya.
Setelah itu berusahalah perbaiki kesalahanmu. Begitu pula sebaliknya, berikan maaf dan lupakan kesalahannya jika ia bersalah.
Selasa, 28 September 2010
Makna Dibalik Simbol Dari Suku Maybrat
Seni atau kesenian merupakan salah satu unsur dari tujuh unsur kebudayaan yang ada. Salah satunya adalah seni menganyam.
Seni anyaman pada suku Maybrat (suku di Papua Barat) merupakan suatu kebiasaan yang diturunkan secara turun temurun oleh nenek moyang. Anyaman ini dibuat oleh ibu-ibu atau gadis-gadis yang telah mengetahuinya. Anyaman tersebut disebut Noken.
Noken adalah tas yang dijalin dari kulit kayu. Hanya perempuan Papua yang boleh membuat noken. Perempuan Papua yang belum bisa menjalin noken bahkan sering dianggap belum dewasa dan belum layak. Noken adalah simbol sumber kesuburan kandungan seorang perempuan.
Fungsi Noken pada suku Maybrat sama halnya dengan suku-suku lain di papua yaitu untuk mengisi dan menyimpan hasil bumi atau juga bisa digunakan untuk menggendong anak, selain itu juga biasa digunakan pada acara khusus. Noken biasanya digunakan diatas kepala.
Motif dan simbol pada noken :
1. Anyaman dengan motif bunga, pohon, dan daun
Motif ini memberikan makna bahwa alam yang begitu indah, sejuk, dan selalu memberikan kepuasan batin
2. Anyaman dengan motif yang mengikuti kain timur
Motif ini bermakna keindahan pada noken dan juga menunjukkan nilai-nilai dari kain timur atau menunjukkan jati diri seseorang
3. Anyaman yang bermotif Isa Almasih
Motif ini menunjukkan kepercayaan dan rasa syukur kepada sang pencipta atas segala berkat yang diberikan
Langganan:
Postingan (Atom)